Ads

Rabu, 18 Februari 2009

Wanita China dan Kaki Kerdil




Tradisi mengecilkan kaki wanita China dengan cara mengikat kaki (membalut kaki) adalah tradisi yang dipraktekkan kepada wanita sebelum awal abad-20.

Pengikatan kaki biasanya telah mulai diterapkan pada anak perempuan yang telah mencapai umur 5-8 tahun. Pengikatan kaki ini dilakukan ibu sang anak atau para dayang-dayang yang berpengalaman.

Kecuali jari jempol kaki, ke 4 jari lainnya diikat ke bawah telapak kaki dengan kain panjang. Kain panjang tadi kemudian dijahit untuk mencegah pertumbuhan ke 4 jari tadi yang selanjutnya mempengaruhi pertumbuhan telapak kaki.

Asal-usul praktek ini tak diketahui secara jelas, namun diperkirakan tradisi ini telah mulai ada sejak zaman Dinasti Xia (kira-kira berkuasa dari tahun 2205 Sebelum Masehi – 1766 Sebelum Masehi). Catatan sejarah mengenai tradisi ini mulai ditemukan sejak zaman Dinasti Song (tahun 960 – 1279 Masehi).

Tradisi ini dibangun atas dasar pandangan masyarakat bahwa berkaki kecil adalah lambang kecantikan seorang wanita. Di zaman Dinasti Song, tradisi ini hanya dipraktekkan oleh wanita dari kelas menengah dan atas. Sampai pada zaman Dinasti Ming baru dipraktekkan secara luas oleh wanita dari suku Han. Tentunya ada beberapa pengecualian di beberapa etnis tertentu semisal etnis Hakka di mana kaum wanitanya harus turun membantu di ladang.

Di zaman Dinasti Qing (tahun 1664-1911) kekaisaran mengeluarkan beberapa kali larangan untuk mengikat kaki, namun karena pengaruh tradisi ini sangat dalam sehingga larangan ini tidak begitu diindahkan di kalangan suku Han. Sedangkan tradisi ini tidak begitu populer di kalangan suku Manchu.

Setelah jatuhnya Dinasti Qing dan berdirinya Republik China pada tahun 1911, tradisi ini mulai ditinggalkan oleh wanita di kota besar di pesisir. Ini kemudian pelan-pelan menjalar ke pedalaman. Sampai pada tahun 1950-an, hanya tinggal beberapa dusun di Yunnan di mana kaum wanitanya masih menerapkan tradisi ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar